.
A.PENDAHULUAN
Perbatasan wilayah antar negara memiliki potensi interaksi kejahatan yang sangat besar (lintas batas negara) seperti, human trafficking, drugs trafficking dan lain sebagainya. Liar, miskin, kumuh, dan tidak disentuh pembangunan itulah gambaran wilayah perbatasan Meksiko sebelah utara yang berseberangan dengan AS di Negara Bagian California, Arizona, New Mexico, dan Texas sepanjang 3.141 kilometer.[1] Dalam hal ini diperbatasan meksiko utara banyak terjadi tindak kekerasan salah satunya human trafficking yang sangat besar dan akan menjadi pembahasan dalam makalah kelompok presentasi kami.
Meksiko merupakan sumber besar transit, dan negara tujuan bagi orang-orang yang diperdagangkan untuk tujuan eksploitasi seksual komersial dan kerja paksa. Kelompok-kelompok yang dianggap paling rentan terhadap perdagangan manusia di Meksiko yaitu perempuan dan anak-anak, orang pribumi, dan pendatang tidak berdokumen. Sejumlah besar wanita Meksiko, perempuan, dan anak laki-laki yang diperdagangkan di dalam negeri untuk eksploitasi seksual komersial, terpikat oleh tawaran kerja “palsu” dari daerah pedesaan yang miskin ke kota, perbatasan, dan daerah wisata.
Menurut pemerintah, lebih dari 20.000 anak-anak Meksiko adalah korban perdagangan seks setiap tahun, khususnya di daerah perbatasan dan wisata. Sebagian besar korban diperdagangkan ke AS untuk eksploitasi seksual komersial yang berasal dari Amerika Tengah, khususnya Guatemala, Honduras, dan El Salvador; banyak transit Meksiko dalam perjalanan ke Amerika Serikat dan, pada tingkat lebih rendah, Kanada dan Eropa Barat.[2]
B. PERMASALAHAN
Migran dari Amerika Tengah atau penduduk dari dataran tinggi Meksiko berharap untuk mendapatkan pekerjaan di pertanian atau situs konstruksi di AS. Mereka datang ke kota-kota perbatasan Meksiko berbondong-bondong kemudian dibawa ke AS oleh penyelundup.
Praktek-praktek seperti ini telah lama menjadi fokus petugas imigrasi di California selatan dan daerah perbatasan Texas, New Mexico, dan Arizona. Dalam enam tahun terakhir, enam kasus telah berhasil ditangani. Anak-anak juga tidak luput dari jaringan perdagangan Meksiko. Pada 2001, menurut UNICEF dan Meksiko Nasional Sistem Integrasi Keluarga, diperkirakan 16.000 anak-anak digunakan untuk eksploitasi seksual dari Meksiko. Di Honduras, Guatemala, dan El Salvador juga banyak yang bekerja sebagi pekerja seks komersial dan dijanjikan pekerjaan yang lumayan baik. Para penyelundup dalam kasus ini menjual ”korbannya” ke pemilik bar atau pedagang lain, yang kemudian diberikan makan dan penginapan. Namun semua fasilitas yang diberikan oleh “pembeli” ini tidak gratis. Semua itu merupakan hutang bagi korban kepada sang “pemilik” yang harus dibayar pada saat mereka sudah mempunyai uang dari hasil kerja paksa mereka (pekerja seks komersial, dan sebagainya). Beberapa anak dilatih untuk beroperasi di pusat-pusat wisata seperti Acapulco, Cancun, atau Guadalaja dan beberapa kota besar lainnya seperti perbatasan Tijuana, Baja California, atau Ciudad Juarez.[3]
Perbatasan Amerika-Meksiko pernah ditutup setahun yang lalu. Amerika Serikat menutup perbatasan darat dengan Meksiko selama beberapa jam. Penutupan ini dilakukan setelah terjadi baku tembak antara pedagang manusia dengan petugas perbatasan Amerika-Meksiko.
C. RESEARCH QUESTION
Bagaimana upaya Mexico dalam menangani permasalahan human trafficking diperbatasan meksiko dan AS?
D. PEMBAHASAN
Migrasi adalah persentase penduduk yang tinggal pada suatu daerah perkotaan atau daerah migrasi. Migrasi adalah suatu proses yang banyak bergelut dalam bidang kependudukan, khususnya mobilitas penduduk.[4]Transmigrasi adalah program yang sebagian besar direncanakan dan dibiayai oleh pemerintah guna memindahkan masyarakat dari wilayah yang kecil atau sempit ke wilayah yang lebih besar.[5]
[6]Teori Migrasi Menurut Everett S.Lee ada empat faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk melakukan migrasi, yaitu:
- Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal
- Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan
- Rintangan-rintangan yang menghambat
- Faktor-faktor pribadi
Pengembangan gagasan bahwa kaum migran dapat terserap dalam ekonomi kota melalui sektor informal memungkinkan perincian tentang suatu fungsi (rumus) migrasi dengan menggunakan parameter sebagai berikut :
Kemungkinan memperoleh pekerjaan tetap dalam sektor formal Kemungkinan memperoleh pekerjaan harian di sektor informal. Tingkat upah dalam sektor formal ditentukan secara kelembagaan. Penghasilan rata-rata dalam sektor informal ditentukan oleh pemerintah dan persediaan tenaga kerja dalam sektor “informal”.[7]
Seperti empat faktor menurut Everett S.Lee yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk melakukan migrasi karena para korban human trafficking. Faktor yang terdapat di negara Meksiko (asal) tidak sebaik atau menguntungkannya seperti yang terdapat di negara AS (tujuan) oleh karena itu korban memutuskan untuk ikut berimigrasi dengan iming-iming yang diberikan oleh para agen yang membawanya untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan berangan-angan ingin merubah nasib yang lebih baik.
Kasus human trafficking ini telah sangat merugikan banyak pihak, baik pemerintah AS-Mexico maupun korban-korban akibat penjualan manusia yang tidak manusiawi ini. Apabila dikaitkan dengan teori diatas maka dapat di analisis bahwa kejadian human trafficking ini dapat terjadi karena rendahnya pendapatan Mexico sebagai daerah asal dibandingkan dengan pendapatan di AS yang jelas sangat jauh berbeda oleh karenanya banyak penduduk yang menginginkan kesuksesan secara ekonomi dan taraf hidup lainnya yg lebih baik dengan melakukan migrasi ke AS (negara tujuan). Dibenak migran-migran ini AS sebagai negara yang hebat dan modern dalam segala aspek kehidupan terutama aspek ekonomi dapat menjamin kehidupan mereka.
Keinginan ini berawal dari keinginan pribadi masing-masing (individu) sehingga masyarakat yang sangat terobsesi untuk menjadi kaya di negara “kaya” akan melakukan usaha yang maksimal untuk dapat meraih cita-citanya ini. Banyak nya penduduk yang menginginkan migrasi ke AS inilah yang membuat para oknum-oknum “nakal” untuk memanfaatkan situasi.
Para penyelundup ini menawarkan jasa untuk memberangkatkan migran ke AS dengan iming-iming bekerja di perusahaan atau instansi lainnya dan mereka yang ingin mendapatkan penghasilan lebih akan tercapai impiannya, padahal semua janji-janji para penyelundup ini adalah “palsu” atau kebohongan belaka. Dan akhirnya para migran ini hanya menjadi korban dari human trafficking.
Migran-migran ini tentu mengharapkan dapat bekerja si sektor yang formal seperti di perusahaan-perusahaan agar bisa mendapatkan gaji standar minimal (UMR) yang besar.
Kejahatan human trafficking ini dapat terjadi dan semakin meningkat tiap tahunnya karena juga didukung oleh faktor penddikan penduduk migrasi yang rendah. Para penyelundup memanfaatkan ketidaktahuan penduduk mengenai prosedur dan hukum-hukum yang mengikat jika ingin melakukan migrasi ke AS atau negara lainnya secara legal. Oleh karenanya tingkat penipuan ini semakin menjadi.
Upaya Terhadap Penanganan Masalah Perdagangan Manusia
Pemerintah Meksiko tidak sepenuhnya memenuhi standar minimum untuk penghapusan perdagangan, namun membuat upaya yang signifikan untuk melakukannya. Pemerintah mengambil langkah untuk menerapkan anti-trafficking federal hukumnya, mengeluarkan peraturan pada bulan Februari 2009. Pada Mei 2009, 22 negara bagian Meksiko dan distrik federal telah berlaku undang-undang untuk menjaring beberapa bentuk perdagangan manusia di tingkat lokal. Namun, tidak ada keyakinan atau hukuman yang ketat terhadap pelanggar perdagangan dilaporkan tahun lalu, meskipun pemerintah federal membuka 24 investigasi kriminal terhadap tersangka pelaku perdagangan manusia. Selain itu, pemerintah belum selesai renovasi di tempat penampungan perdagangan direncanakan, meskipun terus menyebut korban kepada LSM untuk bantuan. Para pejabat Meksiko mengakui perdagangan manusia sebagai masalah serius, kurangnya respon kuat oleh pemerintah adalah perhatian, khususnya mengingat banyaknya korban yang ada di negeri ini.[8]
Presiden Amerika Serikat Barrack Obama memutuskan pengiriman 1.200 pasukan Garda Nasional ke perbatasan AS-Meksiko. Pengiriman pasukan ke wilayah perbatasan ini mendapat dukungan penuh para politisi Republik dan Demokrat di parlemen. Pasukan Garda Nasional ini akan bertugas melakukan aksi intelejen, pengintaian dan penjagaan di kawasan perbatasan. Fokus utama mereka adalah memantau penyelundupan manusia, uang, senjata dan obat-obatan terlarang. Pasukan ini juga memiliki tugas memberi pelatihan lembaga kepabeanan dan perbatasan hingga lembaga ini mampu merekrut personelnya sendiri.[9]
D. KESIMPULAN
Migrasi Internasional >> Perdagangan Manusia di Meksioko >> Upaya Meksiko & AS >> Pengiriman pasukan ke daerah perbatasan dan Latihan bersama pasukan Meksiko & AS
untuk memberantas perdagangan manusia di perbatasan.
Latar belakang migrasi internasional :
· -Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal
· Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan
· Rintangan-rintangan yang menghambat
· Faktor-faktor pribadi
Latar belakang perdagangan manusia di Meksiko:
1. Ketimpangan ekonomi
2. Letak geografis yang strategis
3. Human development index
4. Politik : pengglembungan suara
E. DAPUS
Sindrom AS-Meksiko di wilayah perbatasan. Kompas.com [diakeses tanggal 14-12-2010 jam 21.45]
Meksiko (Tier 2) [Diekstrak dari US State Dept Trafficking in Persons Report, Juni 2009] [diakses tanggal 13-12-2010]
Prijono Tjiptoherijanto, Guru Besar Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia
Pusat-Daerah dalam Pembangunan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta 1995 Hal 164
Dasar-dasar Perencanaan Kota,Ir.Weishaguna dan Ir.Nurul Fauziah Rossi
Chris Maning dan Tadjuddin Noer Effendi. Urbanisasi, Pengangguran, dan Sektor Informal di Kota, Pusat
Diekstrak dari US State Dept Trafficking in Persons Report, Juni 2009
Irim 1.200 serdadu ke perbatsan AS-Meksiko. 27 mey 2010.Batavia.com (diakses 15-12-2010)
[1] Sindrom AS-Meksiko di wilayah perbatasan. Kompas.com [diakeses tanggal 14-12-2010 jam 21.45]
[2] MEKSIKO (TIER 2) [Diekstrak dari US State Dept Trafficking in Persons Report, Juni 2009] [diakses tanggal 13-12-2010]
[3] Mayor negara untuk transit tenaga kerja ilegal dalam perjalanan ke pasar AS.www.wideangle.com [diakses tanggal 15-12-2010]
[4] Prijono Tjiptoherijanto, Guru Besar Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia
[5] Hubungan Pusat-Daerah dalam Pembangunan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta 1995 Hal 164
[6] Dasar-dasar Perencanaan Kota,Ir.Weishaguna dan Ir.Nurul Fauziah Rossi
[7] Chris Maning dan Tadjuddin Noer Effendi. Urbanisasi, Pengangguran, dan Sektor Informal di Kota, Pusat Penelitian dan Studi Kependudukan UGM, Jakarta 1996. Hal.114
[8] Diekstrak dari US State Dept Trafficking in Persons Report, Juni 2009
[9] Irim 1.200 serdadu ke perbatsan AS-Meksiko. 27 mey 2010.Batavia.com (diakses 15-12-2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar