Sabtu, 25 Desember 2010

Kenapa Harus BOHONG Sih?


kecewa, marah, sakit hati, nyeseeek, emosi jiwa meningkat, bete, nangis? tu lah perasaan 'jus kebohongan' atau orang yang abis di bohongin sama orang yang udh kita percaya 100%. iyaaaaaa gw baru ngasain lagi di BOHONGIN kenapa? kenapa? kenapa? kenapa? kenapa harus BOHONG sih???!@##$$%&*(++_




kalo dari awal bilang gk mo atau nolak gimana kek kasih alasan kan gw akan marah kok!! yaah walaupun gw gk suka kalo lo bilang "tidak" "gk" "jangan" apalah tu gw gk tau alasan gk sukanya napa?!! terussss napa harus BOHONG sih???

yeah dia cuma ngebohong karna masalah sepele c,tp gw gk tw alasan dan tujuan dy bohong kaya gitu ke gw buat apa?? dan gw baru deeh mergokin orang yang ngebohong, bukan tau dari orang atau denger sana sini tapi gw liat sendiri huhuhuhu ternyata rasanya nyeseeek banget yaah :'(((( terus kenapa harus BOHONG sih??

tapi niat awal gw bae cuma mau ngasih lo makan ajh, gw sedih kalo lo makan mie terus...dari awal gw udah bilang ke lu "mau ayam kecap gk?"jawab "mau" nanya "y udh ntar dianterin"jawab"kapan mau kesini?ujan gede sai" nanya "yaaah udh lama gk ujannya?" *kalo ujannya udh lama brarti bentar lg jg ujannya reda, jawab "baru tadi,disana ujan gk?" nanya "disini mh gk ujan,lg cerah, disana lg ada anak2 gk? gw gk mo kalo ada anak2 mh" jawab "gk ada,napa gitu?" nanya "gapapa,cuma gk mau ajh kalo ada anak2 disana mh gw balik lagi ajh kalo gk gw kerumah temen gw ajh." jawab "ada k***R sai" nanya "gimana c?td katanya gk ada!" jawab " iya ada dnk" ini lah isi smsn antar c penanya dan penjawab!!! kenapa harus BOHONG sih??

dan ternyata gw maksain pergi buat nganterin makanan gk ada jas ujan tp gw tetp nekat pergi, paling kalo emank iya masih ujan ntar di jalan gw bisa neduh dulu. tapi ternyata sepanjang jalan menuju lokasi gw gk nemuin tu tanah basah kena aer ujan!!!! gw sempet mikir gw salah jalan atau salah alam kaya yang di film Silent Hill yang 1 lokasi tp beda alam huhuhu *korban film banget. sampe akhirnya gw nyampe TKP gk gw temuin tu tanah basah kena aaer ujan?!! so so so so kenapa harus BOHONG sih???

 yeah dengan emosi yang berapi-api sampe badan gemeter!!! gw liat dy kayanya lagi asik banget maen ama temen sebelahnya, kaget liat gw dateng lebih cepet dy cuma nyengir :D!!!! "mana ujannya?" kata gw, dy bilang "baru mau,udh mendung" WHATS??? HELLOOOO tu bukan mendung tapi emank udh masuk maghrib wajar jadi aga gelap!!!! KENAPA HARUS BOHONG SIH?????

kalo lu emank gk mo gw dateng atau ngrusak acara maen lu ma temen lu napa gk bilang dari awal J**G!!!!!

Read More..

Jumat, 24 Desember 2010

Human Trafficking Di Perbatasan Meksiko-AS

ini dia salah satu tugas paper yang baru ajh kemaren di presentasiin hohoho..alhamdulillah nilainya memuaskan makasih ya pak hohoh.. yaah walaupun rada deg deg kan pas mo mulai presentasinya soalnya udh takut duluan *takut-takut klo iya di bantai abiz ama pertanyaan yang di ajuin dosen gw huhhu ternyata tak seseram yang di bayangkan hihihi :P


.
A.PENDAHULUAN
Perbatasan wilayah antar negara memiliki potensi interaksi kejahatan yang sangat besar (lintas batas negara) seperti, human trafficking, drugs trafficking dan lain sebagainya. Liar, miskin, kumuh, dan tidak disentuh pembangunan itulah gambaran wilayah perbatasan Meksiko sebelah utara yang berseberangan dengan AS di Negara Bagian California, Arizona, New Mexico, dan Texas sepanjang 3.141 kilometer.[1] Dalam hal ini diperbatasan meksiko utara banyak terjadi tindak kekerasan salah satunya human trafficking yang sangat besar dan akan menjadi pembahasan dalam makalah kelompok presentasi kami.
Meksiko merupakan sumber besar transit, dan negara tujuan bagi orang-orang yang diperdagangkan untuk tujuan eksploitasi seksual komersial dan kerja paksa. Kelompok-kelompok yang dianggap paling rentan terhadap perdagangan manusia di Meksiko yaitu  perempuan dan anak-anak, orang pribumi, dan pendatang tidak berdokumen. Sejumlah besar wanita Meksiko, perempuan, dan anak laki-laki yang diperdagangkan di dalam negeri untuk eksploitasi seksual komersial, terpikat oleh tawaran kerja “palsu” dari daerah pedesaan yang miskin ke kota, perbatasan, dan daerah wisata.
Menurut pemerintah, lebih dari 20.000 anak-anak Meksiko adalah korban perdagangan seks setiap tahun, khususnya di daerah perbatasan dan wisata. Sebagian besar korban diperdagangkan ke AS untuk eksploitasi seksual komersial yang berasal dari Amerika Tengah, khususnya Guatemala, Honduras, dan El Salvador; banyak transit Meksiko dalam perjalanan ke Amerika Serikat dan, pada tingkat lebih rendah, Kanada dan Eropa Barat.[2]

B. PERMASALAHAN
Migran dari Amerika Tengah atau penduduk dari dataran tinggi Meksiko berharap untuk mendapatkan pekerjaan di pertanian atau situs konstruksi di AS. Mereka datang ke kota-kota perbatasan Meksiko berbondong-bondong kemudian dibawa ke AS oleh penyelundup.
Praktek-praktek seperti ini telah lama menjadi fokus petugas imigrasi di California selatan dan daerah perbatasan Texas, New Mexico, dan Arizona. Dalam enam tahun terakhir, enam kasus telah berhasil ditangani. Anak-anak juga tidak luput dari jaringan perdagangan Meksiko. Pada 2001, menurut UNICEF dan Meksiko Nasional Sistem Integrasi Keluarga, diperkirakan 16.000 anak-anak digunakan untuk eksploitasi seksual dari Meksiko. Di  Honduras, Guatemala, dan El Salvador juga banyak yang bekerja sebagi pekerja seks komersial dan dijanjikan pekerjaan yang lumayan baik. Para penyelundup dalam kasus ini menjual ”korbannya” ke pemilik bar atau pedagang lain, yang kemudian diberikan makan dan penginapan. Namun semua fasilitas yang diberikan oleh “pembeli” ini tidak gratis. Semua itu merupakan hutang bagi korban kepada sang “pemilik” yang harus dibayar pada saat mereka sudah mempunyai uang dari hasil kerja paksa mereka (pekerja seks komersial, dan sebagainya). Beberapa anak dilatih untuk beroperasi di pusat-pusat wisata seperti Acapulco, Cancun, atau Guadalaja dan beberapa kota besar lainnya seperti perbatasan Tijuana, Baja California, atau Ciudad Juarez.[3]
Perbatasan Amerika-Meksiko pernah ditutup setahun yang lalu. Amerika Serikat menutup perbatasan darat dengan Meksiko selama beberapa jam.  Penutupan ini dilakukan setelah terjadi baku tembak antara pedagang manusia dengan petugas perbatasan Amerika-Meksiko.

C. RESEARCH QUESTION
Bagaimana upaya Mexico dalam menangani permasalahan human trafficking diperbatasan meksiko dan AS?

D. PEMBAHASAN
Migrasi adalah persentase penduduk yang tinggal pada suatu daerah perkotaan atau daerah migrasi. Migrasi adalah suatu proses yang banyak bergelut dalam bidang kependudukan, khususnya mobilitas penduduk.[4]Transmigrasi adalah program yang sebagian besar direncanakan dan dibiayai oleh pemerintah guna memindahkan masyarakat dari wilayah yang kecil atau sempit ke wilayah yang lebih besar.[5]
[6]Teori Migrasi Menurut Everett S.Lee ada empat faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk melakukan migrasi, yaitu:
- Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal
- Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan
- Rintangan-rintangan yang menghambat
- Faktor-faktor pribadi
Pengembangan gagasan bahwa kaum migran dapat terserap dalam ekonomi kota melalui sektor informal memungkinkan perincian tentang suatu fungsi (rumus) migrasi dengan menggunakan parameter sebagai berikut :
Kemungkinan memperoleh pekerjaan tetap dalam sektor formal Kemungkinan memperoleh pekerjaan harian di sektor informal. Tingkat upah dalam sektor formal ditentukan secara kelembagaan. Penghasilan rata-rata dalam sektor informal ditentukan oleh pemerintah dan persediaan tenaga kerja dalam sektor “informal”.[7]
Seperti empat faktor menurut Everett S.Lee yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk melakukan migrasi karena para korban human trafficking. Faktor yang terdapat di negara Meksiko (asal) tidak sebaik atau menguntungkannya seperti yang terdapat di negara AS (tujuan) oleh karena itu korban memutuskan untuk ikut berimigrasi dengan iming-iming yang diberikan oleh para agen yang membawanya untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan berangan-angan ingin merubah nasib yang lebih baik.
Kasus human trafficking ini telah sangat merugikan banyak pihak, baik pemerintah AS-Mexico maupun korban-korban akibat penjualan manusia yang tidak manusiawi ini. Apabila dikaitkan dengan teori diatas maka dapat di analisis bahwa kejadian human trafficking ini dapat terjadi karena rendahnya pendapatan Mexico sebagai daerah asal dibandingkan dengan pendapatan di AS yang jelas sangat jauh berbeda oleh karenanya banyak penduduk yang menginginkan kesuksesan secara ekonomi dan taraf hidup lainnya yg lebih baik dengan melakukan migrasi ke AS (negara tujuan). Dibenak  migran-migran ini AS  sebagai negara yang hebat dan modern dalam segala aspek kehidupan terutama aspek ekonomi dapat menjamin kehidupan mereka.
Keinginan ini berawal dari keinginan pribadi masing-masing (individu) sehingga masyarakat yang sangat terobsesi untuk menjadi kaya di negara “kaya” akan melakukan usaha yang maksimal untuk dapat meraih cita-citanya ini. Banyak nya penduduk yang menginginkan migrasi ke AS inilah yang membuat para oknum-oknum “nakal” untuk memanfaatkan situasi.
Para penyelundup ini menawarkan jasa untuk memberangkatkan migran ke AS dengan iming-iming bekerja di perusahaan atau instansi lainnya dan mereka yang ingin mendapatkan penghasilan lebih akan tercapai impiannya, padahal semua janji-janji para penyelundup ini adalah “palsu” atau kebohongan belaka. Dan akhirnya para migran ini hanya menjadi korban dari human trafficking.
Migran-migran ini tentu mengharapkan dapat bekerja si sektor yang formal seperti di perusahaan-perusahaan agar bisa mendapatkan gaji standar minimal (UMR) yang besar.
Kejahatan human trafficking ini dapat terjadi dan semakin meningkat tiap tahunnya karena juga didukung oleh faktor penddikan penduduk migrasi yang rendah. Para penyelundup memanfaatkan ketidaktahuan penduduk mengenai prosedur dan hukum-hukum yang mengikat jika ingin melakukan migrasi ke AS atau negara lainnya secara legal. Oleh karenanya tingkat penipuan ini semakin menjadi.
Upaya Terhadap Penanganan Masalah Perdagangan Manusia
Pemerintah Meksiko tidak sepenuhnya memenuhi standar minimum untuk penghapusan perdagangan, namun membuat upaya yang signifikan untuk melakukannya. Pemerintah mengambil langkah untuk menerapkan anti-trafficking federal hukumnya, mengeluarkan peraturan pada bulan Februari 2009. Pada Mei 2009, 22 negara bagian Meksiko dan distrik federal telah berlaku undang-undang untuk menjaring beberapa bentuk perdagangan manusia di tingkat lokal. Namun, tidak ada keyakinan atau hukuman yang ketat terhadap pelanggar perdagangan dilaporkan tahun lalu, meskipun pemerintah federal membuka 24 investigasi kriminal terhadap tersangka pelaku perdagangan manusia. Selain itu, pemerintah belum selesai renovasi di tempat penampungan perdagangan direncanakan, meskipun terus menyebut korban kepada LSM untuk bantuan. Para pejabat Meksiko mengakui perdagangan manusia sebagai masalah serius, kurangnya respon kuat oleh pemerintah adalah perhatian, khususnya mengingat banyaknya korban yang ada di negeri ini.[8]
Presiden Amerika Serikat Barrack Obama memutuskan pengiriman 1.200 pasukan Garda Nasional ke perbatasan AS-Meksiko. Pengiriman pasukan ke wilayah perbatasan ini mendapat dukungan penuh para politisi Republik dan Demokrat di parlemen. Pasukan Garda Nasional ini akan bertugas melakukan aksi intelejen, pengintaian dan penjagaan di kawasan perbatasan. Fokus utama mereka adalah memantau penyelundupan manusia, uang, senjata dan obat-obatan terlarang. Pasukan ini juga memiliki tugas memberi pelatihan lembaga kepabeanan dan perbatasan hingga lembaga ini mampu merekrut personelnya sendiri.[9]

D. KESIMPULAN




Migrasi Internasional  >> Perdagangan Manusia di Meksioko >> Upaya Meksiko & AS >> Pengiriman pasukan ke daerah perbatasan dan Latihan bersama pasukan Meksiko & AS
untuk memberantas perdagangan manusia di perbatasan.

Latar belakang migrasi internasional :
·         -Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal
·         Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan
·         Rintangan-rintangan yang menghambat
·         Faktor-faktor pribadi

Latar belakang perdagangan manusia di  Meksiko:
1.      Ketimpangan ekonomi
2.      Letak geografis yang strategis
3.      Human development index
4.   Politik : pengglembungan suara


E. DAPUS
Sindrom AS-Meksiko di wilayah perbatasan. Kompas.com [diakeses tanggal 14-12-2010 jam 21.45]
Meksiko (Tier 2) [Diekstrak dari US State Dept Trafficking in Persons Report, Juni 2009] [diakses tanggal 13-12-2010]
Prijono Tjiptoherijanto, Guru Besar Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia
Pusat-Daerah dalam Pembangunan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta 1995 Hal 164
Dasar-dasar Perencanaan Kota,Ir.Weishaguna dan Ir.Nurul Fauziah Rossi
Chris Maning dan Tadjuddin Noer Effendi. Urbanisasi, Pengangguran, dan Sektor Informal di Kota, Pusat
Diekstrak dari US State Dept Trafficking in Persons Report, Juni 2009
Irim 1.200 serdadu ke perbatsan AS-Meksiko. 27 mey 2010.Batavia.com (diakses 15-12-2010)


[1] Sindrom AS-Meksiko di wilayah perbatasan. Kompas.com [diakeses tanggal 14-12-2010 jam 21.45]
[2] MEKSIKO (TIER 2) [Diekstrak dari US State Dept Trafficking in Persons Report, Juni 2009] [diakses tanggal 13-12-2010]
[3] Mayor negara untuk transit tenaga kerja ilegal dalam perjalanan ke pasar AS.www.wideangle.com [diakses tanggal 15-12-2010]
[4] Prijono Tjiptoherijanto, Guru Besar Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia
[5] Hubungan Pusat-Daerah dalam Pembangunan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta 1995 Hal 164
[6] Dasar-dasar Perencanaan Kota,Ir.Weishaguna dan Ir.Nurul Fauziah Rossi
[7] Chris Maning dan Tadjuddin Noer Effendi. Urbanisasi, Pengangguran, dan Sektor Informal di Kota, Pusat Penelitian dan Studi Kependudukan UGM, Jakarta 1996. Hal.114
[8] Diekstrak dari US State Dept Trafficking in Persons Report, Juni 2009
[9] Irim 1.200 serdadu ke perbatsan AS-Meksiko. 27 mey 2010.Batavia.com (diakses 15-12-2010)
Read More..

Rabu, 08 Desember 2010

Mengenal Terorisme

terorisme internasional salah satu matakuliah favorit anak-anak HI'07 UNJANI mungkin karna dosen yang ngajarnya orang sangat luar bisa, pernah menjabat jadi diplomat, udh banyak kliling ke negara-negara *mupeng deeeh, menguasai banyak bahasa the best lahh buat pak Tejo (DR. Sutejo Atmowasito)Kalo pak Tejo lagi ngajar dikelas beliau suka bilang “suatu saat nanti kalo di antara kalian ada yang jd teroris saya tidak akan bangun, tapi kalo kalian jadi koruptor baru saya akan bangun (bangun dari kubur) buat ngingetin kalian”. Hahah gk kebayang deeh seremnya. Kenapa dosen gw bilang gitu? Karna jika terorisme beraksi mereka menyakiti secara fisik dan sekaligus penyeranganya tidak setiap waktu, sedangkan koruptor berlarut-larut dan menyakiti seluruh penduduk suatu negara secara perlahan-lahan dan semakin banyak koruptor yang dampaknya sudah jelas sangat merugikan semua negara yang banyak terjadinya kasus korupsi..
Disini gw mau ngebahas tetang pengertian terorisme, terorisme dan bahayanya, terorisme yang disponsori negara, berbagai karakteristik para terorisme, pencegahan terorisme dan yang terakhir kesimpulan.



PENGERTIAN TERORISME
untuk  lebih dari seperempat abad, para sarjana politik telah mencoba membuat definisi “terorisme”, namun hingga kini belum ada yang berhasil mendefinisikannya untuk dapat diterima secara lengkap. kegagalan ini telah menyebabkan berbagai kekaburan dan ketidakpastian tentang pengertian terorisme. Timbul berbagai pendapat dari para sarjana politik bahwa pengertian terorisme itu sebenarnya hanya   masalah persepsi. Di satu pihak orang menyebut teroris, sedang di pihak lain menganggap bahwa terorisme adalah setiap tindakan yang menggunakan kekerasan.
Golongan lain memformulasikan lagi dengan menggunakan pola pikir harold laswell “who gets what, when and how” yang sering juga dibarengi dengan ancaman dan penggunaan kekerasan, yaitu kekerasan politik dan ideologi yang kadang-kadang timbul dan menumbuhkan konflik yang sering dikenal sebagai “terorisme”.
Demikian kompleks pendapat tentang terorisme, namun tidak berarti bahwa masalah ini tidak dapat didiskusikan.
Terorisme dapat ditinjau dari berbagai aspek baik secara politis, sosiologis, hukum, psikologis, dan sebagainya. Masing-masing aspek akan melihatnya secara berbeda dan Yonah Alexander mengakui sulit sekali mendefinisikan pengertian terorisme. Dilihat dari latar belakang sejarahnya terorisme adalah sebagai lambanga, alat, metode atau proses kekerasan dengan bentuk intimidasi secara acak ataupun secara sistematis, kekerasan, represi atau merusak kehidupan manusia dan harta bendanya, digunakan secara sengaja oleh kelompok yang terorganisir untuk menciptakan suasana ketakutan yang amat sangat untuk mencapai tujuan yang nyata atau yang dicita-citakan.
Tentang elemen-elemen apa yang membentuk terorisme adalah sangat kontroversial,  beberapa sarjana beranggapan bahwa validitas dari sebab terjadinya terorisme antara lain penentuan nasib sendiri dan ketahanan terhadap regime totaliter. Tetapi yang lain berpendapat apapun motivasinya, terorisme dianggap sebagai tindakan negatif dan bahkan menurut undang-undang tentang tindakan kejahatan, terorisme merupakan tindakan kejahatan yang tidak dapat ditolerir dan karenanya harus dihukum berdasarkan hukum yang berlaku.
Menurut “oxford english dictionary”, terorisme mempunyai dua arti pokok yaitu :
Pertama : sebagai suatu sistem dari teror yaitu pemerintah yang menggunakan intimidasi yang ditujukan dan dilakukan oleh partai yang berkuasa di perancis selama revolusi dari tahun 1789 – 1794. Kedua : sebagai penerapan metode intimidasi yaitu suatu kebijakan yang dimaksudkan untuk dilaksanakan dengan teror oleh mereka terhadap siapa tindakan ini ditujukan. Dari butir pertama dan kedua tersebut terdapat adanya pengertian konsep intimidasi yaitu sesuatu yang menimbulkan rasa takut.
Walter liqueur menyebutkan bahwa terorisme dinyatakan sebagai penggunaan kekerasan yang biasanya dilakukan oleh suatu kelompok kecil untuk tujuan-tujuan politik.
Salah satu definisi terorisme yang digunakan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) yaitu: “suatu tindakan yang direncanakan secara lebih awal dengan Kekerasan yang bermotivasi politik, dilakukan secara kejam terhadap sasaran non combatant, atau partai politik oleh kelompok  sub nasional atau oleh suatu agen negara secara rahasia dan biasanya ditujukan untuk mempengaruhi rakyat”.
Terorisme biasanya ditujukan kepada negara, tetapi juga dapat ditujukan kepada kelompok lain, kepada lain kelas, atau partai politik. Walaupun ada beberapa bentuk kekerasan lainnya misalnya insurjensi, perang saudara, kerusuhan para petani, kudeta, perang gerilya, kerusuhan dalam pertandingan sepak bola dan lain-lain, tetapi kekerasan ini berbeda dengan kekerasan yang dilakukan dalam terorisme yang mempunyai karakteristik tersendiri.
Perang gerilya, walaupun menggunakan kekerasan tujuannya berbeda. Tujuan para gerilyawan yaitu mendirikan kekuatan militer yang semula dengan kekuatan yang kecil, untuk dijadikan kekuatan yang besar guna membebaskan suatu daerah, untuk mendirikan pemerinthan dalam daerah yang dibebaskan tersebut dan secara bertahap mengambil alih kekuasaan.
Perang gerilya dilakukan di pedalaman karena sangat tidak mungkin dilaksanakan di daerah perkotaan. Hal semacam ini dilakukan pula oleh pasukan kita di bawah pimpinan jenderal sudirman pada masa perang kemerdekaan di pedalaman Yogyakarta. Para gerilyawan biasanya merasa bangga dengan predikat tersebut karena memberikan gambaran yang positif, sedangkan teroris biasanya dikonotasikan dengan predikat yang negatif, sehingga sangat jarang para teroris menyebutkan identitas dirinya sebagai teroris.
Pengertian “state terrorism” (terorisme negara) memberikan arah yang keliru jika dimaksud sebagai tindak kekerasan yang dikaitkan dengan keterlibatan suatu negara terhadap rakyatnya sendiri. State terrorism  lebih  akurat disebut sebagai penekanan  fisik  dan  mental (oppression). Opresi negara sepanjang sejarah mempunyai karakteristik jauh lebih besar dalam membuat penderitaan terhadap kemanusiaan dibandingkan kampanye yang dilakukan oleh sekelompok kecil para teroris. Dengan demikian opresi bukanlah terorisme. Fungsi dan cara operasinyapun berbeda secara total dari terorisme. Opresi yang dilakukan oleh Gestapo di Jerman atau Stalin di Uni Soviet berbeda dengan terorisme  modern.
Terorisme bukan monopoli dari suatu partai politik atau ideologi. Sepanjang sejarah  yang telah terjadi terorisme telah dilakukan oleh golongan ekstrim kiri dan ekstrim kanan dan juga oleh golongan agama dan mereka yang fanatic. Banyak terorisme dilakukan oleh golongan kiri dan ada banyak kelompok terorisme golongan kanan yang besar di AS, di Turki, di Italia dan di Jerman Barat.
Ada kelompok teroris yang bisa dimasukkan ke dalam kelompok nasionalis – separatis termasuk di dalamnya orang Irlandia Utara (IRA –  Irish Republican Army), Basque  (Spanyol), orang-orang Palestina,  orang - orang Armenia dan berbagai kelompok lainnya yang jauh lebih efektif dan berlangsung lama dibandingkan dengan kelompok-kelompok teroris lainnya. Kelompok ini tidak termasuk kelompok kiri maupun kanan. Kelompok-kelompok teroris ini biasanya adalah para nasionalis dan umumnya adalah para penganut agama yang kuat.
Dari berbagai contoh jenis kelompok teroris di atas tersebut, sebenarnya sangat sulit memberikan pengertian atau batasan atau definisi terorisme. Sebenarnya lebih mudah memberikan pengertian “apa yang tidak termasuk terorisme” daripada memberikan arti “apa itu terorisme”. Nampak perbedaan dari berbagai gerakan teroris yang ada dalam penggunaan strategi kekerasannya dengan berbagai orientasi yang berbeda pula. Penggunaan kekerasan untuk menyingkirkan tiran barangkali sesuatu yang dapat dibenarkan walaupun menggunakan cara kekerasan, namun terorisme yang pada abad ke-20 ini terutama setelah tahun 1960-an justru banyak terjadi di negara-negara demokrasi. Nampaknya ada satu gejala justru dalam  masyarakat yang lebih demokratis terorisme muncul dan dalam masyarakat di mana pemerintahannya melakukan kontrol secara ketat malahan dapat mencegah timbulnya kelompok-kelompok teroris.
Apabila mereka berhasil melakukan operasinya, mereka tidak akan dipublikasikan, sehingga eksistensi kelompok ini dapat terancam kelanjutannya.  Memang sebenarnya “propaganda” dan “publikasi” bagi para kelompok teroris sangatlah diperlukan.
Sebagian besar gerakan teroris dari nasionalis- separatis yang mengalami penekanan dan ketidakadilan, memang dengan alasan yang sebagian dapat dimengerti. Namun tuntutan mereka sering sangat ekstrim dan kurang beralasan. Seperti halnya orang-orang Sikh dari India yang menuntut perlakuan dan hak-hak yang sama dengan orang-orang India lainnya dan agama mereka diberlakukan sama dengan agama Hindu, banyak yang terlibat dengan aksi-aksi terorisme walaupun presiden India berasal dari orang-orang Sikh dan banyak perwira-perwira tinggi berasal dari orang-orang sikh.  Gerakan ini membawa korban kematian PM Indira Gandhi tahun 1984.
Tuntutan orang-orang Basque, corsica dan Armenia untuk mendirikan negara yang terpisah dari Spanyol, Italia dan Turki, akan menempatkan orang-orang Non-Basque, Non-Corsica dan Non-Armenia menjadi warga negara kelas dua yang juga nantinya akan menimbulkan problem baru.
Masalah gerakan terorisme seperti di Irlandia Utara yang membawa ribuan korban manusia, termasuk Lord Mountbatten, yang terbunuh tahun 1979 oleh ledakan bom IRA dan konflik Israel-Palestina sangat sulit penyelesaiannya kecuali apabila pihak yang bersangkutan bersedia melakukan goodwill dan spirit toleransi yang tinggi dari masing-masing pihak dan bukan tindakan teror yang juga akan dibalas dengan terror.
    namun sekarang gerakan teroris nasionalis-separatis termasuk perjuangan rakyat palestina dengan segala cara yang ditempuhnya, banyak mendapatkan dukungan dibandingkan dengan gerakan terorisme ekstrim kiri atau kanan.
          TERORISME DAN BAHAYANYA
Kegiatan terorisme sejak tahun 1960 semakin meningkat. Berdasarkan data yang diperoleh dari the rand corporation, Amerika Serikat, tahun 1985, kegiatan terorisme sejak tahun 1960 hingga pertengahan 1980-an, meningkat sekitar 12 – 15% setiap tahunnya. Peningkatan ini meliputi baik dari segi kuantitas dari jumlah negara yang terkena kegiatan tersebut maupun kualitas dari sarana yang digunakannya yang semakin modern dan sulit untuk di deteksi dalam pencegahannya.
Dalam tahun 1960-an insiden terorisme internasional terjadi rata-rata pada 29 negara setiap tahunnya dan meningkat menjadi 39 negara pada tahun 1970-an dan awal 1980-an meningkat menjadi 51 negara dan pada pertengahan 1980-an meningkat lagi menjadi 65 negara (brian michael jenkin, future trends in international terrorism, the rand paper series, santa monica, 1985).
Di AS sendiri mulai Januari 1970 sampai dengan 1979, tercatat 5.000 aktivitas teroris dalam bentuknya berupa peledakan bom, pembunuhan, penculikan dan pembajakan pesawat udara yang membawa korban paling sedikit 3.735 orang tewas, 3.472 orang luka dan 3.286 orang di sandera .
Di Irlandia utara tercatat mulai Januari 1969 sampai November 1977, lebih dari 10.000 kasus peledakan bom yang menyebabkan paling sedikit 476 orang meninggal dan membawa kerusakan senilai paling sedikit 436 juta dolar AS.
Terorisme tahun 1980-an telah menewaskan presiden Mesir Anwar Al-Sadat, PM India Indira Gandhi, mencoba untuk melakukan pembunuhan terhadap Paus John Paul II, PM Inggris Margaret Tatcher dan awal tahun 1990-an pembunuhan putera almarhumah PM Indira Gandhi yaitu PM India Rajiv Gandhi.
Pembunuhan massal ratusan marinir AS di Beirut tahun 1984, peledakan pesawat terbang India di atas lautan atlantik tahun 1985 yang menewaskan 320 penumpang dan awak pesawat. Terorisme telah digambarkan untuk waktu yang lama melalui media televisi, secara dramatis, tindakannya yang tiba-tiba serta mengejutkan dan irrasional.
Semuanya itu diperlukan dan memenuhi syarat untuk dihidangkan secara menarik di media. Namun belum ada negara yang merubah kebijakannya secara drastis, walaupun dengan pembunuhan pimpinan pemerintahan. Ternyata efektivitas dari cara  teror untuk mencapai tujuan jangka panjang sulit untuk dicapai.
Gerakan-gerakan kelompok teroris yang masih tetap mendominasi kegiatan-kegiatan sejak tahun 1960-an hingga 1980-an antara lain :
                     Tupamaros di uruguay.
                     Montoneros di argentina.
                     The front de liberation du quebec (flq) di canada.
                     The weatherman di as
                     Gerakan teroris kiri dan kanan di turki.
               Sedangkan gerakan-gerakan teroris yang baru bersama dengan kelompok-kelompok gerilyawan m-19 di colombia.
                     Sendero luminoso di peru.
                     Beberapa kelompok teroris di amerika tengah.
                     The armenian secret army for liberation of armenia.
Walaupun masih mempunyai tujuan yang tetap sama, terdapat perubahan taktik terutama banyak dilakukan dalam tahun 1980-an dengan menggunakan bom termasuk peledakan bom  dalam mobil, walaupun pembajakan pesawat mulai menurun.
TERORISME YANG DISPONSORI NEGARA
Terorisme yang meningkat dalam tahun 1970-an sebenarnya terorisme yang mendapat sponsor dari negara yaitu penggunaan kelompok-kelompok oleh suatu negara terhadap negara lain atau terhadap warga negaranya sendiri di luar negeri. Praktek semacam ini misalnya dilakukan antara dua perang dunia oleh Italia terhadap Yugoslavia dan Perancis untuk menciptakan kondisi yang tidak stabil di kedua negara tersebut. Juga pembunuhan terhadap Trotsky oleh seorang agen Stalin  di Mexico tahun 1940. Pada tahun 1970-an terorisme jenis ini muncul kembali walaupun kadang-kadang dilakukan dalam skala besar, tetapi tidak terpublikasikan.
Intervensi Syria dan blok timur di Turki, intervensi Muammar Qaddafi terhadap suatu negara yang secara terbuka dinyatakan sebagai kebijakan negaranya. Irak juga merupakan salah satu negara yang mensponsori “state terrorism”  terutama dalam melakukan likuidasi terhadap warga negaranya yang dinyatakan membangkang atau tidak setia kepada partai Baath pimpinan Saddam Hussein, termasuk didalamnya Korea Utara dan Yaman Selatan.
Cuba dan Nicaragua sering membantu dalam bentuk latihan, bantuan senjata, logistik. Tetapi untuk kepentingan ideologi mereka lebih menyukai penggunaan gerilyawan dan bentuk insurjensi lain daripada bentuk  urban terrorism.
Dalam hal-hal semacam ini sikap Uni Soviet mendua. Satu pihak memberikan dukungan dan perlindungan secara langsung dan tidak langsung kepada Qaddafi dan kelompok-kelompok lainnya untuk menciptakan ketidakstabilan di negara-negara yang dianggap sebagai lawan. Tetapi secara tegas Uni Soviet menyangkal secara tegas dengan keras  dalam terorisme internasional, walaupun mendukung pro dan beberapa kelompok radikal lainnya.
Tetapi dengan black september dan pembantaian 11  atlit Israel di Olipiade Munich tahun 1972, menyatakan tidak ada keterlibatan Uni Soviet walaupun secara ideologi, Soviet terikat dengan perjuangan secara massal sekalipun tidak mengendalikan langsung pimpinan-pimpinan kelompok teroris tersebut.
Sama halnya dengan AS, Inggris dan Perancis juga memberikan dukungan kepada berbagai gerakan-gerakan gerilyawan di Afghanistan, Nicaragua dan gerakan-gerakan gerilyawan lainnya, walaupun dalam jumlah terbatas, terlibat dan mendukung gerakan terorisme untuk kepentingan nasionalnya, karena gerakan terbuka dalam masyarakat demokratis sangat sulit.
Peledakan kapal rainbow warrior yang sedang berlabuh di Selandia Baru oleh Perancis, karena green peace  dianggap menentang percobaan senjata nuklir Perancis di Pasifik Selatan, adalah perbuatan tercela yang dilakukan oleh orang-orang amatir. Di AS larangan membunuh pimpinan negara yang berasal dari negara-negara lain berdasarkan “executive order” sejak tahun 1976, menambah beban kerja CIA dimana kelompok-kelompok  teroris banyak yang bermaksud membunuh Fidel Castro.    
Libya dan Syria pernah menjadi sponsor dengan memberikan dana dan menyewa Carlos yang banyak melakukan pembunuhan di berbagai benua tahun 1970-an. Pada tahun 1980-an Abu Nidal dari kelompok  Palestina juga melakukan komersialisasi dalam melakukan tindakan teror kepada penawar yang tertinggi terutama kepada Irak, Syria atau Libya.
Perkembangan baru dalam terorisme yaitu komersialisasi yang terkenal dengan sebutan “narco terrorism”.  Ini berarti dari “the golden triangle”, penghasil opium pertama terbesar terdiri dari Burma (Myanmar), Muang Thai dan Laos, tetapi yang kemudian disusul oleh negara-negara Amerika Selatan pada tahun 1980-an, terutama Colombia dan Peru dimana perkebunan buah coklat ditanami kokain.
Narco terrorism ini telah dipraktekkan juga oleh kelompok-kelompok teroris sayap kanan dan kiri di Turki, berbagai kelompok teroris Palestina, para gerilyawan Tamil dan Sri Lanka, berbagai kelompok teroris di Eropa dan Asia, dan orang-orang pelarian dari Cuba. Narco terrorism dibayar oleh para penanam kokain dari mana narkotik dibuat untuk menjaga para penanam dari sergapan pemerintah dan kelompok teroris ini juga dibayar oleh para pimpinan distributor narkotik untuk menyelundupkan narkotik ke negara-negara konsumen utama. Pembayaran dalam bentuk uang dan supply senjata. Biaya pembayaran ini semakin tinggi karena harus menggunakan peralatan yang canggih dan dengan operasi yang sangat rapi. Para narco terrorist itu sendiri sangat disiplin dalam melarang para anggotanya untuk menggunakan narkotik dan pelanggaran terhadap ketentuan ini berarti si pelanggar akan kehilangan nyawanya.
BERBAGAI KARAKTERISTIK PARA TERORIS
Teroris abad 19 dari Russia pada umumnya memiliki idealisme dengan standar moral yang tinggi, merupakan kelompok elit dari orang-orang muda yang berjuang melawan rejim yang brutal dan aggressive yang menganggap bahwa penggunaan kekuasaan terhadap pemerintah yang berkuasa secara total sebagai suatu tindakan yang harus dilakukan untuk membawa suatu perubahan. Tetapi para teroris tahun 1970-an dan 1980-an berbeda dengan mereka yang telah memilih jalan hidupnya untuk melakukan teror, yang membunuh tanpa pandang bulu, yang motivasinya lebih sering berakar pada sifat pribadi yang agresif dan sadistik dan yang motivasi politiknya merupakan rasionalisasi dari masalah-masalah pribadinya.
Kelompok Tupamaros di Uruguay terlibat dalam tindak kekerasan hanya secara selektif dan jarang, sebagai yang dilakukan juga oleh kelompok teroris Armenia pada mulanya. Banyak orang-orang Timur Tengah dan lain-lain terbunuh tanpa pandang bulu, termasuk orang-orang tua, bayi dan bahkan kawan mereka sendiri.
Permasalahannya apakah ada penelitian tentang kepribadian dari para teroris walaupun tidak bersifat menyeluruh pernah didiskusikan dalam waktu sekian lama? Sulit untuk menjawabnya karena belum pernah ada seorang teroris yang bersedia diperiksa melalui test fisik dan psikis. Yang jelas tidak ada orang yang dilahirkan memang berbakat sebagai teroris, sedang faktor sosial, politik dan kultural selalu memainkan peranan penting. Tidaklah jelas mengapa dalam situasi tertentu beberapa orang yang memiliki pandangan politik tertentu akan memilih melakukan teroarrisme, sedangkan yang lain dan sebagian besar tidak? jika biasanya jauh lebih. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, pada umumnya para teroris adalah orang-orang muda yang energetic yang mempunyai daya tahan fisik yang kuat dan dapat lincah bergerak kesana kemari. Tetapi pimpinan mereka biasanya jauh lebih tua dan untuk negara tertentu jarang wanita yang menjadi  teroris terutama di Timur Tengah, di Spanyol, Amerika Latin dan Ira, tetapi di As dan Jerman sebagian besar direkrut dari kampus dan berasal rata-rata dari kelas menengah.
Demikian pula rata-rata dari  the weatherman , Japan red army dan Tupamaros. Tetapi kelompok teroris nasionalis - separatis dari IRA, ETA dan orang-orang Palestina, berasal dari kelas menengah ke bawah, kelas pekerja, keluarga petani dan pimpinan mereka pada umumnya memiliki gelar sarjana.
PENCEGAHAN TERORISME
Terorisme menimbulkan keonaran yang besar kecuali menimbulkan kejutan dan rasa ketakutan. Bagaimanakah pemerintah mampu mencegah atau menghapuskan terorisme?
Banyak contoh-contoh yang ada, tetapi sulit untuk diterapkan secara umum karena cara yang digunakan dan kondisi yang ada berbeda-beda. Ayatollah Ruhollah Khomeini mampu menghadapi teroris golongan kiri setelah pemerintah berhasil membunuh anggota dan ketua partai dan belasan anggota parlemen Iran. Tindakan keras ini dilakukan dengan cara pemerintah menghukum berat para teroris dan melakukan tindakan secara brutal terhadap para teroris golongan kiri di Iran.
Di Turki gerakan terorisme sangat menurun, setelah dilakukan kudeta oleh golongan militer tahun 1980. Sebelum kudeta para teroris telah berhasil membunuh 2.000 orang sipil. Pemerintah Turki hanya menghukum mati para pemimpin teroris baik sayap kiri maupun sayap kanan.
Apakah benar bahwa dengan cara yang dilakukan oleh Khomeini yaitu pengetatan dan kontrol yang keras dan tindakan yang seimbang dilakukan oleh pemerintah terhadap para teroris yang dapat berhasil menumpas gerakan teroris?
Dalam kenyataan Italia cukup berhasil dalam menumpas brigado rosso (red brigades) dan jumlah korban dari sasaran IRA sejak tahun 1976 menurun 20% setiap tahun. Dalam tahun-tahun terakhir serangan para teroris di israel juga menurun pada akhir tahun 1980-an. Semakin teroris berhasil, semakin mereka mendekati kepada kejatuhannya karena keberhasilannya akan mengundang tindakan pembalasan dari pemerintah yang akhirnya akan menghancurkan mereka.
Beberapa faktor yang menyebabkan terorisme sangat menakutkan yaitu karena perilaku media yang menonjolkan gambaran terorisme sebagai sesuatu yang menakutkan, kekeliruan kita dalam mengevaluasi karakteritik dari terorisme dan keragu-raguan pemerintah dalam melakukan tindakan tegas terhadap para teroris. Teroris bukanlah sesuatu yang luar biasa dan bukan sesuatu yang dapat hadir secara bersamaan di mana-mana. Tidak ada satu negarapun yang dapat melindungi warganya dimana saja dan kapan saja.
Ada beberapa pendapat sosial yang mengatakan bahwa untuk menghapuskan terorisme harus menghilangkan sumber-sumbernya antara lain ketidakadilan sosial dan opresi, namun kadang-kadang hubungan antara terorisme dan kondisi objektif tidak ada.
Di Jerman, terorisme justru timbul pada saat Pasca Perang Dunia II (PD-II), dimana Jerman Barat sejak saat itu mulai menjadi negara bebas, namun tidak mampu mencegah tumbuhnya terorisme, tetapi  terorisme tidak tumbuh pada masa regime Hitler dan pada masa monarki sebelum PD-II. Demikian pula terorisme di Spanyol yang mulai tumbuh berkembang lebih subur setelah kematian Jenderal Franco  dan liberalisasi politik dilaksanakan.
Cara lain untuk menghapuskan terorisme yaitu dengan kerjasama internasional. Tetapi lebih penting lagi yaitu melalui “penetrasi ke dalam organisasi teroris” dengan cara pembayaran yang sangat tinggi kepada informan yang mampu memberikan informasi, sehingga dapat dilakukan penyusupan untuk menghancurkannya dari dalam dan memberikan hukuman yang sangat berat kepada mereka yang terbukti terlibat dan bersalah. Cara ini ditempuh oleh pemerintah Italia dalam menghancurkan “brigado rosso” (red brigades). Sedangkan pemberian amnesti kepada para teroris pada awal tahun 1970-an di Turki dan akhir tahun 1970-an di Spanyol, telah mengarah kepada munculnya terorisme baru.
Dalam menghadapi terorisme internasional, sebagai yang pernah disarankan oleh Kapolri, bapak Jenderal polisi Drs.Mohammad Sanusi dalam seminar terorisme internasional Januari 1990, dilaksanakannya jalinan hubungan kerjasama kepolisian internasional yang kokoh melalui wadah  interpol. Diperlukan jaringan pertukaran informasi antar negara dengan memanfaatkan forum-forum yang netral yang dapat menjamin bagi mobilitas suatu kesatuan bersenjata yang akan melintasi batas-batas negara, di samping forum-forum upaya hukum lainnya dalam lingkup internasional seperti ekstradiksi, bantuan penangkapan dan identifikasi pelaku ataupun penanganan korban pada pasca aksi anti teror.
Dengan mempelajari pengertian, bahaya, cara pencegahan dan pemberantasan terorisme, bagi Indonesia yang kini sedang melakukan pembangunan nasional dan memasuki periode lepas landas, terorisme harus dicegah jangan sampai timbul dengan cara :
Menghindarkan timbulnya dan dilakukannya kekerasan di bidang politik ;
Untuk ini diperlukan cara-cara menampung dan menyalurkan desakan-desakan dan aneka ragam kekuatan sosial, ekonomi dan politik secara cukup mendasar dan cepat sehingga keabsahan sistem politik itu layak dan patut dipertahankan sebagai aturan permainan yang efektif. Sebab apabila desakan-desakan sosial, ekonomi dan politik yang merupakan landasan sistem politik itu tak kuasa ditampung dan disalurkan secara sah dan konstitusional, maka terjadilah kondisi objektiif yang cenderung mengarah kepada desakan perubahan secara inkonstitusional, salah satu bentuknya  melalui kekerasan yaitu terror.
Penegakan hukum sebagai salah satu pengembangan sistem politik yang stabil dan dinamis perlu diperhatikan. Menghindarkan terciptanya pelapisan sosial yang menyolok antara golongan kaya dan miskin sebagai hasil pembangunan yang kurang merata. Pembangunan harus ditujukan kepada pembangunan untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam rangka hubungan dan kerjasama sebagai bangsa di dunia, indonesia yang menempati posisi silang tak terhindarkan akan mendapat banyak pengaruh hubungan tersebut terlebih dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi yang semakin berkembang. Untuk itu diperlukan peningkatan ketahanan nasional yang lebih mantap untuk menghindarkan pengaruh-pengaruh negatif khususnya di bidang terorisme internasional.
KESIMPULAN
Belum dapat ditarik kesimpulan secara tegas pengertian terorisme yang dapat diterima secara objektif, kecuali elemen-elemen yang ada sebagai indikator dari terorisme. Kelompok teroris – separatis lebih banyak mendapat dukungan dan mampu bertahan lama dibandingkan dengan kelompok teroris dari sayap kiri maupun sayap kanan.
State sponsored terrorism yang ada sejak abad XIX, lama menghilang dan tahun 1970-an muncul kembali dan peningkatan terorisme tahun 1970-an dan tahun 1980-an justru dari terorisme jenis ini.
Muncul terorisme jenis baru “narco – terrorism” yaitu bentuk terorisme yang dikomersialisasikan yang dikaitkan dengan kepentingan para penanam kokain atau distributor narkotika ke negara-negara konsumen.
Karakteristik dari para teroris dapat dicoba untuk dipelajari dalam mengenal lebih jauh faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang memilih profesi sebagai seorang teroris dari kejiwaannya di samping faktor-faktor politik, ekonomi dan sosialnya.
Dalam melakukan pencegahan timbulnya terorisme, sering kondisi objektif di bidang politik, ekonomi dan sosial, eksistensi kaitannya tidak ada. Justru di negara-negara yang bersifat non-demokratis, terorisme tidak tumbuh, tetapi di Jerman Barat, AS, dan Italia malah tumbuh berkembang.
Untuk menghadapi terorisme domestik, penetrasi ke dalam jaringan orgainasasi teroris diperlukan untuk menghancurkan secara internal, walaupun diperlukan biaya yang sangat tinggi dan dengan resiko yang juga sangat tinggi. Contoh tindakan semacam ini dilakukan oleh pemerintah Italia dalam menghancurkan kelompok teroris Brigado Rosso ;
Untuk penanganan terorisme internasional, kerjasam internasional terutama dari pihak kepolisian melalui interpol perlu dikordinasikan dan ditingkatkan.
Walaupun belum ada kaitan yang jelas antara kondisi sistem politik, ekonomi, sosial dan posisi Indonesia di dunia internasional, khusus untuk kondisi indonesia masalah sistem politik yang dapat menampung kelompok politik, ekonomi dan sosial serta dapat menyalurkan aspirasi mereka secara konstitusional sangat diperlukan terutama dalam rangka melanjutkan pembangunan nasional dan dalam mengantisipasi periode lepas landas. Untuk menghadapi segala kemungkinan pengaruh dari luar yang negatif dengan perkembangan teknologi di bidang komunikasi dan transportasi termasuk terorisme internasional, pemantapan dan peningkatan ketahanan nasional rakyat sangat diperlukan.

referensi
diktat mata kuliah terorisme internasional oleh DR. Sutejo Atmowasito
Read More..